![]() |
Penulis: Oriency P.Sitinjak (TA PPMK kepri) |
Pada tanggal 23 Desember 2015 ibu murniati bersama 5 orang temannya yakni Ibu Tionar Simbolon, ibu Fenti, Ibu Jumiran dan Ibu Suati yang bergabung dalam KSM Flamboyan, atas kesepakatan bersama mereka berusaha untuk mengakses dana Pinjaman PPMK yang dikelola oleh UPK-BKM Harapan Jaya di Desa Lancang Kuning Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau, pinjaman awal yang didapatkan dengan total pinjaman kelompok sebesar Rp 19.000.000 dimana masing-masing anggota mendapatkan pinjaman sebesar Rp 3.800.000 selama 10 bulan. Namun sebelum mendapatkan pinjaman PPMK, Ibu Murniati sudah pernah meminjam di UPK melalui dana regular yang dimulai dari Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000.
![]() |
Ibu Murniati |
Saat ini tempe yang diproduksi sudah dijual ke pedagang-pedagang kecil di pasar Tradisional, ada sekitar 12 orang pedagang yang rutin setiap harinya membeli tempe secara langsung kepada ibu Murniati. Sehingga jika dihitung maka Omset yang dihasilkan oleh ibu Murniati bisa mencapai Rp 34.000.000, Namun hal yang menjadi tantangan dalam mengelola usaha tempe adalah mahalnya bahan baku kacang kedelai, dikarenakan sulitnya memperoleh kacang kedelai di Kabupaten bintan maka untuk mendapatkan kacang kedelai secara rutin Ibu murniati membeli kacang kedelai impor dari singapura dengan Harga Rp 460.000/karung. Dengan semakin banyaknya jumlah tempe yang diolah maka dalam memproduksi tempe, ibu Murniati sudah bisa mempekerjakan 2 Orang tetangga yang bekerja paruh waktu.
![]() |
proses pematangan tempe yang alami |
Usaha tempe yang digeluti oleh ibu murniati sudah membuahkan hasil manis, dari yang tidak punya rumah sampai akhirnya bisa mempunyai rumah yang ditinggali saat ini, hal itu merupakan Anugerah dari kerja keras dan keuntungan yang didapat dari usaha ini, “Semoga usaha saya lancar dan bisa berkembang” ujar ibu Murniati seraya menutup pertemuan hari ini. (Penulis : Oriency P.Sitinjak)